Dampak Media Sosial Terintegrasi dengan E-Commerce

September 6, 2024
Oleh
Arianti
Share this:

Di era digital, dampak media sosial memang sangat berpengaruh dalam banyak hal, baik personal branding maupun untuk keperluan usaha. Hal itu pun menjadikan media sosial bagian integral dari kehidupan sehari-hari banyak orang. Bukan hanya sebagai sarana komunikasi, media sosial juga telah berkembang menjadi platform yang kuat untuk pemasaran dan penjualan produk secara online. Mengintegrasikan e-commerce dengan media sosial sama saja mendapatkan banyak manfaat yang dapat meningkatkan visibilitas, engagement, dan tentu saja, penjualan. Artikel ini akan membahas mengapa integrasi antara e-commerce dan media sosial sangat penting serta bagaimana hal ini dapat menguntungkan sebuah usaha.

Dampak Media Sosial Terintegrasi dengan Ecommerce

1. Meningkatkan Visibilitas Merek

Salah satu manfaat utama mengintegrasikan e-commerce dengan media sosial adalah peningkatan visibilitas merek. Seperti yang kita tahu bahwa kini media sosial memiliki jutaan pengguna aktif setiap hari, platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok menawarkan peluang cukup besar bagi para pelaku usaha untuk memperluas jangkauan audiens mereka. Ketika toko online terhubung dengan akun media sosial, maka produk yang kamu jual dapat dilihat oleh lebih banyak orang, termasuk mereka yang sebelumnya tidak mengenal merek tersebut. 

Selain itu, dengan adanya fitur-fitur seperti tag produk, iklan berbayar, dan post berbayar memungkinkan kamu untuk menargetkan audiens yang spesifik, seperti demografi, minat, dan lokasi tertentu. Ini tidak hanya membantu dalam menarik lebih banyak pengunjung ke situs website toko tetapi juga meningkatkan kemungkinan konversi penjualan.

2. Memudahkan Interaksi dengan Pelanggan

Integrasi e-commerce dengan media sosial juga memungkinkan kamu untuk menciptakan interaksi secara langsung dengan pelanggan, yang dapat memperkuat hubungan antara usaha dan konsumen. Melalui media sosial, kamu dapat dengan cepat menanggapi pertanyaan atau menangani keluhan. Hal ini pun akan menciptakan kesan bahwa usaha milikmu peduli terhadap kebutuhan dan kepuasan pelanggan, sehingga dapat meningkatkan loyalitas mereka.

Apalagi kini sudah tersedia fitur seperti komentar, Direct Messenger (DM), dan live chat memungkinkan komunikasi yang lebih personal dan responsif. Ini sangat penting di dunia e-commerce, di mana pelanggan sering kali membutuhkan jawaban cepat untuk membuat keputusan pembelian. Interaksi yang cepat dan efektif dapat membuat pelanggan merasa dihargai dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap merek usaha. 

3. Meningkatkan Konversi Melalui Social Proof

Kemudian, mengintegrasikan media sosial dengan e-commerce juga membuat kamu menerapkan konsep social proof, yaitu di mana orang cenderung mengikuti tindakan orang lain, ketika mereka merasa tidak yakin. Di media sosial, social proof dapat berupa ulasan produk, testimoni, jumlah likes, shares, atau komentar positif dari pengguna lain. Adanya integrasi antara e-commerce dan media sosial, usaha milikmu dapat memanfaatkan social proof untuk meningkatkan konversi.

Sebagai contoh sederhana, apabila calon pelanggan melihat bahwa produk milikmu memiliki banyak ulasan positif atau direkomendasikan oleh influencer, mereka cenderung lebih percaya dan termotivasi untuk membeli. Ini juga memberikan rasa keamanan bahwa produk yang mereka beli sudah terbukti kualitasnya oleh orang lain.

4. Meningkatkan Engagement Melalui Konten Kreatif

Media sosial adalah platform yang sangat visual karena diisi dengan beragam konten-konten kreatif untuk menarik perhatian audiens. Oleh karena itulah, mengintegrasikan e-commerce dengan media sosial memungkinkan kamu mempromosikan produk usaha agar lebih menarik karena dapat menggunakan berbagai format konten, seperti gambar, video, dan stories. Konten yang menarik dan informatif tidak hanya akan menarik perhatian audiens tetapi juga meningkatkan engagement, seperti likes, shares, dan komentar sehingga membuat juga membangun kredibilitas media sosial usaha. 

Sebagai contoh, kamu bisa membuat tutorial penggunaan produk, unboxing video, atau bahkan mengadakan kontes dan giveaway. Semakin banyak orang yang terlibat dengan konten milikmu, maka semakin besar peluang mereka untuk menjadi pelanggan setia.

5. Meningkatkan Retargeting dan Personalization

Retargeting adalah strategi pemasaran di mana iklan ditargetkan kepada orang-orang yang sebelumnya telah mengunjungi situs web milikmu tetapi belum melakukan pembelian. Namun, dengan mengintegrasikan e-commerce dan media sosial, kamu dapat dengan mudah melakukan retargeting kepada audiens ini melalui iklan yang dipersonalisasi.

Misalnya, jika seseorang mengunjungi toko online milikmu dan melihat produk tertentu tetapi tidak melakukan pembelian, maka kamu dapat menampilkan iklan produk tersebut kepada mereka saat mereka browsing di media sosial. Cara ini juga meningkatkan peluang bahwa mereka akan kembali dan menyelesaikan pembelian selanjutnya. Selain itu, kamu juga dapat memanfaatkan data dari media sosial untuk mempersonalisasi pengalaman berbelanja, menawarkan rekomendasi produk yang sesuai dengan minat dan kebiasaan belanja mereka.

6. Memperkuat Brand Awareness dan Loyalty

Brand awareness adalah tingkat pengenalan merek di antara konsumen. Dengan mengintegrasikan e-commerce dengan media sosial, kamu dapat memperkuat brand awareness dengan membangun kehadiran yang konsisten di berbagai platform. Ini memungkinkan pelanggan untuk terus terhubung dengan brand milikmu di berbagai channel, sehingga meningkatkan loyalitas.

Selain itu, kampanye yang berfokus untuk membangun komunitas, seperti kelompok diskusi atau forum pelanggan, juga dapat meningkatkan loyalitas dan keterlibatan konsumen dalam jangka panjang. Ketika pelanggan merasa menjadi bagian dari komunitas yang lebih besar, mereka cenderung lebih setia dan terus berbelanja dari toko milikmu. 

7. Memfasilitasi Penjualan Langsung Melalui Platform Sosial

Beberapa platform media sosial, seperti Instagram dan Facebook, kini menyediakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pembelian secara langsung tanpa harus meninggalkan aplikasi. Ini sangat menguntungkan bagi e-commerce karena mempersingkat proses pembelian. Tidak hanya itu, tapi juga meningkatkan pengalaman yang baik bagi para konsumen dan pada akhirnya meningkatkan penjualan.

Fitur ini, yang dikenal sebagai social commerce, memungkinkan usaha untuk menciptakan etalase langsung di platform media sosial, di mana pelanggan dapat melihat, memilih, dan membeli produk dengan mudah. Ini juga memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk berbagi produk yang mereka sukai dengan teman-teman atau keluarga terdekat, sehingga mampu memperluas jangkauan audiens usaha secara organik.

Jadi, dampak media sosial terIntegrasi dengan e-commerce tentu memberikan berbagai manfaat yang dapat meningkatkan visibilitas merek, engagement, dan konversi penjualan. Jika  memaksimalkan penggunaan media sosial, tentu saja usaha dapat menjangkau audiens yang lebih luas, meningkatkan interaksi dengan pelanggan, dan membangun hubungan yang lebih kuat. 

Youtap BOS merupakan platform e-commerce B2B di mana solusi ini dihadirkan Youtap sebagai solusi belanja kebutuhan usaha terlengkap dengan kualitas terbaik dari supplier terpercaya dengan harga terjangkau.  Platform ini juga terintegrasi dengan produk aplikasi kasir digital Youtap POS, di mana setiap merchant akan mendapatkan notifikasi jika stok bahan baku akan habis dan dapat langsung belanja di Youtap BOS tanpa harus melakukan registrasi kembali. Tidak hanya membeli, setiap merchant yang terdaftar juga dapat mendaftar sebagai salah satu supplier yang dapat menjual sekaligus memasarkan produk-produknya ke seluruh wilayah di Indonesia. Tertarik menjadi bagian dari ekosistem Youtap? Download aplikasi Youtap BOS langsung di sini!

Share this:
Arianti
SEO content writer dengan pengalaman sejak 2019 yang menguasai berbagai topik khususnya di bidang bisnis, lifestyle, dan lain-lain.